23 Juli 2012

Paten Tahitian Noni


Paten-paten yang dimiliki Tahitian Noni tak terlepas dari peran para peneliti yang bekerja di perusahaan Tahitian Noni International Inc yang kini berganti nama menjadi Morinda Bioactive Inc. Mereka adalah peneliti sekaligus pakar di bidangnya masing-masing. Mereka direkrut dengan kualifikasi pendidikan magister hingga bergelar profesor dari sejumlah universitas ternama di dunia. Merekalah yang membalikkan 180 derajat persepsi penduduk dunia tentang potensi nutrisi dan efek terapeutik Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB), mengikis fobia bau buah noni dengan formula yang palatable, dan merubah stigma khasiat TNBB dengan pembuktian ilmiah. Tulisan ini akan mengawali pembahasan seri paten Tahitian Noni.



Langkah para peneliti Tahitian Noni International yang mematenkan efek terapeutik TNBB telah sesuai dengan koridor hukum internasional. Dalam konteks TNBB  sebagai komoditas industri, maka otoritas perdagangan seperti United States Patent and Trademark Office (USPTO) dan World Intellectual Property Organization (WIPO) berkewajiban memproteksi hak-hak intelektual dan aktivitas bisnis Morinda Bioactive Inc. Hal ini telah digariskan dalam traktat International dan konvensi hak intelektual yakni Konvensi Paris 1883 yang diratifikasi oleh 184 negara anggota WIPO.

Hampir semua temuan mengenai efek terapeutik TAHITIAN NONI Bioactive Beverage telah teregistrasi dalam sistem Patent Coorperation Treaty (PCT) sebagai referensi paten internasional keluaran WIPO yang terintegrasi dengan lembaga paten nasional maupun regional. Dengan adanya paten, maka perusahaan mendapat beberapa keuntungan, antara lain menguatkan fakta bahwa efek terapeutik TAHITIAN NONI Bioactive Beverage telah melalui pembuktian ilmiah (riset in vitro, in vivo, dan uji klinis) dan menguatkan fakta bahwa para peneliti Morinda Bioactive Inc, adalah yang pertama kali menemukan dan mematenkan efek terapeutik TAHITIAN NONI Bioactive Beverage (Morinda citrifolia L dari Tahiti).

Paten-paten yang dimiliki Tahitian Noni akan kita bagi menjadi beberapa kelompok, yakni:
A. Efek fisiologis Xeronin dan antioksidan
B. Antineoplastik
C. Antiinflamasi, antialergi, antinosiseptif
D. Antifungal, antibakterial, antiviral, dan antimikrobial
E. Terapi neurodegeneratif, depresi, dan adiksi
F. Metabolisme dan induksi fungsi reproduksi
G. Perawatan gigi-mulut dan terapi dermatologi

Pada tulisan ini kita akan bahas dulu kelompok paten yang pertama, paten dalam efek fisiologis Xeronin dan antioksidan.

1. Paten fungsi Xeronin
Xeronin adalah senyawa alkaloid yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik dalam sel-sel tubuh manusia. Dengan demikian, xeronin ini dapat bermanfaat dalam bidang kedokteran, makanan, dan industri. Menurut Dr. Raphl Heinicke seorang ahli biokimia terkenal Amerika Serikat yang melakukan penelitian sejak 1972, di dalam Tahitian Noni terkandung Xeronin dan Proxeronin (zat pembentuk Xeronin) dalam jumlah besar. Kandungan zat tersebut akan membantu mengembalikan paras normal sel-sel yang abnormal. Fungsi Xeronin yang berhasil dipatenkan adalah mampu mempertahankan Homoestasis dan aneka efek terapeutik. Paten ini bisa kita lihat di USPTO 4,543,212

2. Paten Antioksidan 
SAR dan LPO (radikal bebas) jika diproduksi secara berlebihan di dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi dan reproduksi seluler, dan dapat pula merusak biomolekul sel sebagai awal terjadinya penyakit degeneratif, kanker, metabolik dan lain-lain. Di dalam Tahitian Noni terkandung antioksidan yang mampu mengatasi masalah radikal bebas berlebihan. Aktifitas antioksidan Tahitian Noni sangat signifikan menetralisir SAR dan LPO tubuh. Paten ini bisa kita lihat di WO 2005/048919

3. Paten refungsionalisasi sel 
Tahitian Noni dapat me-refungsionalisasi sel yang positif, meningkatkan daya absorbsi sel terhadap nutrisi yang bermanfaat dan regenerasi seluler, menstimulasi produksi sel Limfosit T, dapat meningkatkan respon imun untuk mencegah infeksi, membunuh sel kanker atau sel yang terinfeksi virus, membersihkan radikal bebas (SAR, LPO, HPETEs), meningkatkan pertahanan terhadap stres oksidatif (kerusakan protein, karbohidrat, lipid, dan DNA tubuh) sehingga dapat mereduksi kerusakan struktur dan fungsi seluler (mencegah inisiasi/implikasi terjadinya penyakit). Intinya, paten ini menegaskan keunggulan Tahitian Noni dalam mereduksi kerusakan seluler di dalam tubuh manusia. Paten ini dapat kita lihat di WO 02/43664 A2

4. Paten efek inhibisi dan preventif terhadap mutagenesis dan karsinogenesis
Morinda Citrifolia L dapat menurunkan frekuensi mutasi sel secara kumulatif (mutasi akibat bakteri, obat/antibiotik, mutasi penyebab kanker, penyakit genetik, dan aging) Naturaseutikal Morinda Citrifolia L dapat memperbaiki kerusakan DNA pada kasus kanker atau penyakit kronis lainnya. Dan dapat mencegah mutasi akibat gangguan fungsi enzim sitokrom yang dipicu pemakaian obat. Paten ini belum dipublikasi, tapi kita bisa lihat aplikasi pendaftaran paten ini, nomornya: United States Patent Application 20030157205

Tidak ada komentar:

Posting Komentar