11 November 2013

Paten Bidang Perawatan Gigi-Mulut dan Terapi Dermatologi

Memiliki bibir indah mungkin menjadi dambaan banyak wanita. Wanita yang niat banget memperindah bibir biasanya rela melakukan berbagai hal, mulai dari perawatan khusus, sampe operasi bibir, kayaknya ribet banget. Nah, bagi Anda yang ga mau ribet dengan perawatan bibir, Tahitian Noni sudah mendapatkan paten atas fungsinya dalam membantu memperbaiki sel-sel bibir secara alami sehingga bibir akan tampak lebih indah tanpa perlu perawatan khusus yang ribet dan mahal. Selain bibir indah, tentu anda juga ingin mulut dan gigi yang sehat kan. Yuk simak penjelasan mengenai paten-paten Tahitian Noni untuk bidang perawatan gigi dan mulut, serta terapi dermatologi.

06 November 2013

Paten Peningkatan Metabolisme dan Kualitas Reproduksi

Pernah dengar info kalo jus buah bisa dijadikan obat tetes mata? Kedengarannya memang aneh, tapi begitulah faktanya. Jus Tahitian Noni malah sudah mendapatkan paten untuk kemampuannya sebagai obat tetes mata bagi penderita gangguan mata seperti glaukoma. Tak hanya itu, kali ini kita juga akan membahas paten-paten yang dimiliki Jus Tahitian Noni dalam hal kemampuannya mengatasi dan mencegah penyakit-penyakit yang berkaitan dengan gangguan metabolisme tubuh dan gangguan fungsi reproduksi. Mari simak bersama.


29 Oktober 2013

Paten Terapi Neurodegeneratif, Depresi, dan Adiksi

Apakah Anda termasuk salah satu penderita depresi? Atau salah satu anggota keluarga Anda termasuk orang yang sedang mengalami adiksi seperti ketagihan narkoba atau perokok berat? Tenang saja, Jus Tahitian Noni adalah salah satu solusi ampuhnya. Tahitian Noni sudah memiliki Paten untuk bidang terapi penyakit-penyakit neurodegeneratif, depresi ringan maupun berat, serta adiksi obat-obatan. Berikut ini kita bahas paten-patennya: 

01 Juli 2013

Antivirus, Antibakteri, Antimikroba, dan Antijamur

Amat jarang ada satu jenis obat yang memiliki empat fungsi sekaligus, sebagai antivirus, antibakteri, antimikroba, dan antijamur. Vidarabine dan Acyclovir misalnya, kedua jenis obat itu hanya berfungsi sebagai antivirus saja, tidak berfungsi sebagai antijamur. Ketoconazoie hanya menjadi antijamur saja, tidak bisa menjadi antibakteri. Hal yang harus diperhatikan, semua obat-obatan tersebut memiliki efek samping negatif terhadap tubuh jika digunakan dalam jangka panjang atau dikonsumsi melebihi dosis. Perhatikan saja peringatan yang biasanya dicantumkan dalam kemasan tiap obat: “Tidak dianjurkan bagi wanita hamil dan menyusui”, artinya obat tersebut dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi oleh ibu hamil atau janinnya. Sementara, kita membutuhkan satu jenis obat yang memiliki semua fungsi dan tidak memiliki efek samping negatif bagi tubuh. Jus Tahitian Noni adalah solusi pengobatan penyakit tanpa efek samping negatif. Tahitian Noni telah mendapatkan paten untuk fungsi antivirus, antibakteri, antimikroba, serta antijamur dan sangat aman bagi tubuh atau tidak memiliki efek samping negatif walau digunakan dalam jangka panjang dan melebihi takaran umumnya. Kalau obat-obatan biasa tidak dianjurkan bagi ibu hamil dan menyusui, Jus Tahitian Noni justru dianjurkan untuk dikonsumsi. Berikut ini kita bahas paten-patennya. 

11 Januari 2013

Paten Tahitian Noni bidang Antiinflamasi, Antialergi, dan Antinosiseptif

Biar ga bingung tulisan ini ngomongin apa, kita cari tau dulu definisi istilah-istilah yang ada di judul di atas. Secara sederhana antiinflamasi dapat kita artikan sebagai zat yang dapat menghilangkan radang, antialergi adalah zat yang dapat mengatasi alergi, dan antinosiseptif adalah zat yang mempunyai efek analgesik atau meredakan rasa nyeri. Nanti kita juga kan menggunakan nama beberapa jenis enzim, diantaranya cyclooxygenase (COX). COX ada beberapa jenis, yakni COX-1, COX-2. Obat-obat golongan Anti Inflamasi Non-Steroid (AINS) seperti piroksisam umumnya memiliki efek samping pada lambung. Lambung terasa perih setelah mengonsumsi piroksisam. Obat-obat AINS bekerja dengan cara menghambat sintesis prostaglandin. Prostaglandin sendiri adalah senyawa dalam tubuh yang merupakan mediator nyeri dan radang/inflamasi. Ia terbentuk dari asam arakidonat pada sel-sel tubuh dengan bantuan COX. Dengan menghambat COX, maka prostaglandin ga bisa terbentuk, dan nyeri atau radang pun reda.